 dalam Sound System){kind=link}
 |
| Real Time Analizer - taken from google image |
Fungsi RTA adalah untuk mencari kesalahan frequency pada saat setting system audio. Dalam instalasi audio professional, RTA merupakan alat tambahan yang dapat membantu untuk mengoreksi kesalahan frequency yang mungkin saja muncul akibat kesalahan instalasi atau mungkin karena kwalitas perangkat yang kurang bagus.
RTA hanya dapat mengetahui kesalahan yang terjadi dan tidak dapat mengatasinya. RTA merupakan alat yang independen, artinya dalam pemasanganya tidak terhubung dengan jaringan audio sound system menggunakan jaringan kabel. Suara yang tertangkap oleh microphone RTA akan diolah atau di pilah-pilah sesuai setingan parameter pada RTA.
Hasil pengolahan sinyal suara yang diterima akan di tampilkan pada grafik berupa dot matrik (LED), atau menggunakan LCD tergantung jenisnya. Penggunaan RTA tidak sembarangan, para Sound Engineer profesional akan memperhitungkan sedetail mungkin faktor permasalahan dalam audio sound system mungkin terjadi.
Seperti masalah pada akustik ruangan, serta kwalitas perangkat yang digunakan juga sangat berpengaruh terhadap hasil suara yang dihasilkan. Mengingat RTA adalah alat yang difungsikan sebagai pendeteksi dan tidak bisa mengatasi masalah yang terjadi.
Sebenarnya kwalitas suara yang dihasilkan oleh sistem tidak hanya berasal dari alat yang digunakan, tetapi juga dari faktor Sound Engineernya. Peran utama RTA hanya membantu Sound Engineer dalam mencari kesalahan pada frequency tertentu, sehingga dia dapat mengetahui harus berbuat apa untuk mengatasi masalah yang muncul.
Dalam perkembanganya RTA dikembangkan dalam bentuk software, sehingga penggunaanya dapat langsung disimulasikan dalam komputer. Tetapi dalam masalah " Yang Nyata ", penggunaan dengan software tidak begitu efektif bila dalam instalasinya masih terdapat masalah dengan akustik ruangan.
Kesalahan Pemasangan ;
RTA hanya dapat mengetahui kesalahan yang terjadi dan tidak dapat mengatasinya. RTA merupakan alat yang independen, artinya dalam pemasanganya tidak terhubung dengan jaringan audio sound system menggunakan jaringan kabel. Suara yang tertangkap oleh microphone RTA akan diolah atau di pilah-pilah sesuai setingan parameter pada RTA.
Hasil pengolahan sinyal suara yang diterima akan di tampilkan pada grafik berupa dot matrik (LED), atau menggunakan LCD tergantung jenisnya. Penggunaan RTA tidak sembarangan, para Sound Engineer profesional akan memperhitungkan sedetail mungkin faktor permasalahan dalam audio sound system mungkin terjadi.
Seperti masalah pada akustik ruangan, serta kwalitas perangkat yang digunakan juga sangat berpengaruh terhadap hasil suara yang dihasilkan. Mengingat RTA adalah alat yang difungsikan sebagai pendeteksi dan tidak bisa mengatasi masalah yang terjadi.
Sebenarnya kwalitas suara yang dihasilkan oleh sistem tidak hanya berasal dari alat yang digunakan, tetapi juga dari faktor Sound Engineernya. Peran utama RTA hanya membantu Sound Engineer dalam mencari kesalahan pada frequency tertentu, sehingga dia dapat mengetahui harus berbuat apa untuk mengatasi masalah yang muncul.
Dalam perkembanganya RTA dikembangkan dalam bentuk software, sehingga penggunaanya dapat langsung disimulasikan dalam komputer. Tetapi dalam masalah " Yang Nyata ", penggunaan dengan software tidak begitu efektif bila dalam instalasinya masih terdapat masalah dengan akustik ruangan.
 |
| Perangkat RTA untuk analisis instalasi Sound System - taken from google image |
Dalam instalasi sound system, sering terjadi kesalahan kesalahan sebagai berikut:
-Penempatan speaker yang kurang tepat, sehingga menimbulkan gema. Hal ini dapat mempengarui frequensi yang dihasilkan system, misalnya adanya summation (penambahan kekerasan/daya frequency), dan canceling (frequency yang saling menghlangkan).
-Penggunaan Microphone dan Penempatanya, kwalitas microphone juga berpengaruh pada frequency yang dihasilkan, masalahnya adalah pada respon frequencynya yang berbeda-beda pada setiap microphone. Selain itu penempatan yang kurang tepat bisa menyebabkan dengung.
-Pemasangan Kabel kurang Baik, pemasangan yang semrawut selain menyulitkan sound engineer juga dapat mengakibatkan respon suara kurang baik.
-Penggunaan banyak speaker (Multispeker), Jika dalam sound system menggunakan lebih dari 2 speaker dan jaraknya berbeda satu sama lainya dari pusat sound control, tentu saja waktu tempuh suara juga akan berbeda (meskipun hanya beberapa milisecond). Hal ini juga berpengaruh dengan suara yang dihasilkan, untuk Sound Engineer harus men-Delay nya agar waktu tempuhnya sama.
Serta masalah lain yang menyangkut kwalitas suara yang dihasilkan.
Kesimpulan
RealTime Analizer adalah alat yang digunakan untuk mengetahui apakah kualitas audio dari sound system sudah sesuai standart atau belum. Alat ini sangat membantu para sound engineer untuk menemukan kesalahan serta permasalahan dengan akustik ruangan
Mungkin sampai disini dahulu pembahasan Penggunaan RTA (Real Time Analizer) dalam Sound System. Semoga yang sedikit diatas dapat bermanfaat buat sobat semua. Thanks!!
Serta masalah lain yang menyangkut kwalitas suara yang dihasilkan.
Kesimpulan
RealTime Analizer adalah alat yang digunakan untuk mengetahui apakah kualitas audio dari sound system sudah sesuai standart atau belum. Alat ini sangat membantu para sound engineer untuk menemukan kesalahan serta permasalahan dengan akustik ruangan
Mungkin sampai disini dahulu pembahasan Penggunaan RTA (Real Time Analizer) dalam Sound System. Semoga yang sedikit diatas dapat bermanfaat buat sobat semua. Thanks!!