Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang Fungsi Audio Reverb pada peralatan Sound system ataupun rekaman. Sebelumnya taukah anda apa yang dimaksud dengan istilah Reverb atau Reverberation..?
Reverb adalah efek suara yang terjadi karena adanya suara yang di pantulkan. Misal jika anda bernyanyi di kamar mandi, suara akan terdengar lebih bagus karena ada suara yang memantul / menggema. Efek gema inilah yang disebut dengan Reverb dalam bidang audio system.
Sehingga alat yang digunakan untuk memunculkan efek gema dalam suatu audio system disebut dengan Audio Reverb. Pada dasarnya Audio Reverb digunakan untuk menggambarkan suatu dimensi ruang dimana sebuah system audio berada, misal efek suara saat kita berada di tanah lapang, dalam ruangan tertutup, Auditorium,dll. Efek reverb biasanya digunakan untuk memberikan karakter yang alami pada suatu suara oleh para Sound Engineer dalam sebuah konser atau saat pembuatan Rekaman.
Pada masa perkembanganya untuk mendapatkan Efek reverb belum menggunakan peralatan elektronik seperti sekarang ini. Pada masa itu Efek reverb didapat secara alami dari pantulan atau gema dari tempat / studio rekaman itu. Sehingga dalam penataan peralatan yang digunakan harus sangat diperhatikan untuk mendapatkan efek Reverb yang bagus. Akan tetapi sebagus-bagusnya efek reverb masa itu masih terasa kurang dan terdengar garing.
Kemudian untuk mensiasati hal itu dilakukan berbagai percobaan dan penelitian untuk mendapat efek reverb yang baik sehingga ditemukan Plate Reverb, yaitu plat metal tipis yang disusun dengan menggunakan suspensi per. Cara kerjanya adalah dengan memberikan arus listrik pada Plate Reverb, sehingga arus listrik akan menggerakkan plat-plat metal tersebut dan efek dari pergerakan plat tersebut ditangkap oleh pickup sebagai return signalnya. Pada tahun 1957, sebuah perusahaan jerman bernama EMT (Elektromesstecknik) melakukan terobosan besar dengan merilis EMT 140 Reverberation Unit sebagai unit plate reverb pertama dalam sejarah
Seiring dengan perkembangan teknologi rekaman dan pemutar musik, kesempatan untuk bereksperimen dalam mengolah dan memanipulasi suara (audio) semakin berkembang juga, termasuk pada masa itu perusahaan penjual pemutar musik mulai mempopulerkan istilah Hi-Fi (High Fidelity). Yaitu sebuah perangkat Sound system yang dapat merepron suara dengan derajat kesamaan yang mendekati (mirip) dengan suara aslinya.
Pada tahun 1976, EMT bekerja sama dengan perusahaan elektronik dari Amerika Serikat bernama Dynatron, berhasil menciptakan EMT 250 Electronic Reverberator Unit sebagai perangkat Digital reverb pertama yang bisa digunakan secara praktis. Digital reverb mensimulasikan suara reverb dengan cara manipulasi digital atau secara logaritma. Digital reverb mampu meniru jenis reverb lainnya dengan spesifik dan memiliki konfigurasi yang luas, membuat jenis reverb ini merupakan jenis reverb yang paling banyak digunakan dari tahun 90'an hingga saat ini.
Untuk menggunakan Audio Reverb perlu di perhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Pre Delay
- Early Reflection
- Hi-Cut
- Diffusion
- Reverb Time
- Input
- Mix
- Algorithm
- Room Shape & Size
- Stereo Base
- Spread
- Crossover
- Low Ratio
- Low Freq Level
(dikutip dari Wikipedia)
Demikianlah Pembahasan tentang Fungsi Audio Reverb pada Sound System & Rekaman yang dapat kami sampaikan. Anda mungkin dapat melihat atau mencari info lebih lengkap seputar harga Audio Reverb, lihat di bawah ini.
Sekian, Terimakasih.