Sistem pendingin Automatic Fan dengan Sensor Suhu

Pernahkah anda menjumpai sistem pendingin otomatis (automatic fan)? Beberapa perangkat elektronik membutuhkan sistem pendingin untuk membuang panas yang dihasilkan karena proses kerja ekstra yang dialaminya. Pendingin yang digunakan bisa berupa headsink, fan, atau kombinasi antara keduanya. Sistem pendingin yang kurang baik bisa merusak perangkat elektronik tersebut.
cpu fan
Gb. CPU Fan
Dilihat dari cara kerjanya, sistem pendingin ada yang bekerja secara manual dan ada yang otomatis. Sistem pendingin manual biasanya digunakan untuk perangkat elektronik non digital misalnya pada perangkat sound sistem ( power ampli ), dan alat elektronik lain yang menggunakan kipas pendingin yang langsung menyala saat alat dinyalakan.

Untuk perangkat elektronik digital sistem pendingin yang digunakan umumnya menggunakan cara otomatis. Sistem pendingin otomatis akan bekerja ketika suhu perangkat mencapai atau melebihi batas yang ditentukan, dan akan mati secara otomatis ketika suhu sudah normal kembali. Dengan sistem otomatis maka efisiensi penggunaan sumber daya akan maximal.

Membuat sistem pendingin otomatis sendiri tidak terlalu sulit. Bagi anda yang suka bereksperimen dengan komponen elektronika tidak ada salahnya jika mencoba untuk membuat Automatic Fan dengan sensor suhu. Bagaimana cara membuatnya?

Berikut adalah gambar skemanya:


Skema Fan Otomatis dengan sensor suhu
Gb. Skema Fan Otomatis dengan sensor suhu

Daftar komponen:

IC Op-Amp 741

Tr1 BD 140
Pot 500K
NTC (termistor) 4k7
R1 4k7
R2 470
D1 IN4007
FAN 12 V

Dari skema diatas sensor suhu yang digunakan adalah termistor berupa NTC (Negative Temperature Coeficience) dimana saat suhu naik, nilai resistansi NTC akan turun sehingga akan memicu Tr1 menjadi on (antara C dan E sekan akan terhubung). Dengan Tr1 dalam keadaan on, maka akan ada arus yang mengalir sehingga fan akan menyala. Begitu sebaliknya saat suhu turun, maka fan akan otomatis off.

Untuk mengatur sensitifitas atau besarnya batas perubahan suhu tinggal putar potensiometer yang ada pada skema. IC yang digunakan serinya bebas, yang penting IC Op-Amp. Untuk mendapat hasil deteksi suhu lebih akurat NTC bisa ditempelkan pada headsink atau paling tidak diletakan dekat komponen yang paling panas.

Automatic fan ini dapat digunakan sebagai sistem pendingin pada peralatan sound sistem (didalam ampli) untuk mendinginkan Transistor power yang panas saat ampli digunakan. Untuk memodifikasinya, misal digunakan sebagai pendingin ruangan yang menggunakan kipas angin dengan tegangan kerja 220 V, maka bisa ditambahkan driver relay untuk mensaklar kipas angin tersebut.

Mungkin sampai disini dahulu pembahasan kali ini tentang automatic fan, semoga yang sedikit diatas dapat bermanfaat bagi kalian. Thanks for reading!!